JAKARTA, PT Abadi Nusantara Hijau Investama Tbk (PACK) merilis keterbukaan informasi terbaru. Perseroan akan menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada Kamis, 25 September 2025 mendatang.

Pemegang saham yang berhak hadir dalam rapat adalah yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham perseroan pada hari Selasa, 2 September 2025 sampai dengan pukul 16:00 WIB.

“Perseroan akan mengadakan rapat umum pemegang saham luar biasa (rapat) pada hari Kamis, 25 September 2025,” papar Direktur Utama PACK, Magdalena Veronika dalam pemberitahuan RUPSLB dikutip Rabu (20/8/2025).

Adapun RUPSLB itu untuk meminta restu terkait perubahan kegiatan usaha perseroan, rencana pelaksanaan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue, dan rencana pembelian saham perusahaan lain.

Manajemen PACK menjelaskan bahwa perseroan berencana untuk menerbitkan surat utang wajib konversi berupa obligasi wajib konversi (OWK), yang akan ditawarkan kepada para pemegang saham perseroan melalui mekanisme penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD).

OWK tersebut selanjutnya dapat dikonversi menjadi sebanyak-banyaknya 35 miliar saham baru perseroan. Saham baru hasil konversi OWK akan dikeluarkan dari portepel perseroan dan dicatatkan di BEI sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta akan memiliki hak yang sama dengan saham-saham perseroan lainnya yang telah dikeluarkan oleh perseroan sebelum PMHMETD, termasuk hak untuk memberikan suara dalam rapat umum pemegang saham dan hak atas dividen.

PT Eco Energi Perkasa akan menjadi pembeli siaga untuk menjamin pembelian sisa saham dan/atau efek bersifat ekuitas lainnya yang tidak dilaksanakan oleh pemegang saham perseroan dalam rangka PMHMETD sesuai dengan ketentuan POJK No. 32/2015.

PACK berencana untuk menggunakan dana hasil pelaksanaan PMHMETD, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, untuk pelunasan pembayaran atas transaksi pembelian saham yang akan dilakukan oleh entitas anak perseroan.

Adapun transaksi pembelian saham terdiri dari dua transaksi. Pertama, kepemilikan saham sebanyak 240 lembar saham atau setara dengan 30% dari modal ditempatkan dan disetor pada PT Konutara Sejati. Nilai transaksi US$ 68,7 juta, yang wajib dibayarkan secara penuh oleh PT Sumber Cahaya Raya (anak usaha PACK) kepada Denway Development Limited paling lambat pada tanggal 31 Januari 2026 atau pada waktu lain yang disetujui oleh PT Sumber Cahaya Raya dan Denway Development Limited (tidak terafiliasi).

Kedua, kepemilikan saham sebanyak 276 lembar saham atau setara dengan 34,5% dari modal ditempatkan dan disetor pada PT Karyatama Konawe Utara. Nilai transaksi US$ 100.080.000, yang wajib dibayarkan secara penuh oleh PT Adhi Prakarsa Raya (anak usaha PACK) kepada Denway Development Limited paling lambat pada tanggal 31 Januari 2026 atau pada waktu lain yang disetujui oleh PT Adhi Prakarsa Raya dan Denway Development Limited.

Total nilai transaksi kedua transaksi tersebut sekitar Rp 2,73 triliun. Berdasarkan data tambang.id, Konutara Sejati memiliki izin untuk nikel dalam lingkup operasi produksi. Izin ini berlaku dari 9 Juni 2017 hingga 22 Desember 2029. Konsesi mencakup area seluas 1.923,00 hektar. Konutara Sejati beroperasi di Kabupaten Konawe Utara.

Sedangkan Karyatama Konawe Utara memiliki izin untuk nikel dalam lingkup operasi produksi. Izin ini berlaku dari 1 Agustus 2017 hingga 13 Desember 2029. Konsesi mencakup area seluas 3.119,00 hektar. Karyatama Konawe Utara beroperasi di Kabupaten Konawe Utara.

Saham

Saham Abadi Nusantara Hijau Investama sendiri loncat 5,48% ke Rp 4.040 pada perdagangan Selasa (19/8/2025). Sebanyak 8,68 juta saham PACK ditransaksikan, frekuensi 3.756 kali, dan nilai transaksi Rp 34,69 miliar. Saham berkode PACK dalam satu tahun terakhir menjadi-jadi dengan meroket 13.831% dari Rp 29 perak pada 19 Agustus 2024.

PACK sendiri telah memperoleh restu untuk divestasi segmen operasi bisnis kemasan plastik yang terdiri dari seluruh aset dan liabilitas yang berkenaan dengan segmen bisnis tersebut. Nilai transaksinya Rp 70 miliar yang dilakukan oleh PACK sebagai penjual dan PT PT Kemas Surya Teknovasi (tidak terafiliasi) sebagai pembeli. Restu didapat PACK melalui RUPSLB pada 30 Juni 2025.

Saham PACK meroket usai diakuisisi PT Eco Energi Perkasa. Nama perusahaan yang semula PT Solusi Kemasan Digital Tbk kemudian berubah menjadi PT Abadi Nusantara Hijau Investama Tbk. Kini Eco Energi Perkasa menguasai 47,16% saham PACK. Induk Eco Energi Perkasa (EEP) memang berujung ke CNGR Advanced Material. Di mana penerima manfaat akhirnya adalah Deng Weiming, konglomerat China.

Sumber : Investor.id