Analis Macquarie Group memprediksi daya tarik emas sebagai aset safe haven yang sedang berkembang pesat akan membuat harganya melonjak ke rekor tertinggi US$3.500 per ons selama kuartal III-2025.

Menurut analis yang dipimpin oleh Marcus Garvey dalam catatannya, harga emas batangan bisa mencapai rata-rata US$3.150 per ons selama periode tersebut. Logam mulia — yang diperdagangkan sekitar US$2.940 per ons pada Kamis (13/3/2025) — ini akan mendapat dukungan lebih lanjut atas kekhawatiran tentang defisit Amerika Serikat (AS) yang berpotensi meningkat.

Harga emas batangan telah naik sebesar 12% tahun ini, didorong oleh ketidakpastian seputar geopolitik dan kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump.

Macquarie menilai prospek anggaran AS yang memburuk menandakan bahwa inflasi bisa meningkat, yang akan menguntungkan emas sebagai lindung nilai.

Kami melihat adanya kekuatan harga emas hingga saat ini, dan kami berekspektasi ini terus berlanjut, terutama didorong oleh keinginan para investor dan lembaga resmi yang lebih besar untuk membayar karena kurangnya risiko kredit atau rekanan,” kata para analis.

Mereka mengatakan ada “ruang lingkup yang cukup” untuk dana yang diperdagangkan di bursa yang didukung emas batangan untuk meningkatkan kepemilikan.

Emas juga akan memperoleh dukungan tambahan dari pasar fisik — perhiasan, batangan, koin, dan teknologi — yang telah bertahan meski harga-harga meningkat.Bulan lalu, Goldman Sachs Group Inc menaikkan target harga emas akhir tahun menjadi US$3.100 per ons.

Sementara Citigroup Inc mengatakan pada awal Februari bahwa mereka memperkirakan harga emas akan mencapai US$3.000 per ons dalam waktu tiga bulan.

Sumber : Bloomberg Technoz