Emiten konglomerat Prajogo Pangestu, PT Petrosea Tbk (PTRO) yang bergerak di bidang pertambangan, infrastruktur, jasa minyak dan gas peroleh kontrak jasa pertambangan baru senilai Rp4,03 triliun. Berdasarkan keterbukaan informasi, PTRO baru saja menandatangani perjanjian jasa pertambangan dengan PT Bara Prima Mandiri (BPM) dan PT Niaga Jasa Dunia (NJD) pada tanggal 26 Februari 2025.

Perseroan selaku kontraktor jasa pertambangan, BPM selaku pemegang Izin Usaha Pertambangan Operasional Produksi (IUP-OP), dan NJD selaku perusahaan yang ditunjuk BPM untuk mengoperasikan tambang,” tulis Sekretaris Perusahaan PTRO Anto Broto, dikutip Kamis (27/2/2025)

Dalam informasi tersebut, PTRO mengabarkan bahwa sifat hubungan para pihak yang melakukan kontrak adalah tidak memiliki hubungan afiliasi. Usai melakukan penandatanganan tersebut, perjanjian tersebut akan berlaku sejak tanggal efektif term sheet yaitu 5 November 2024 sampai dengan 31 Desember 2032.

Estimasi produksi lapisan penutup sebesar 135,46 juta BCM dan produksi batu bara sebesar 7,53 juta ton dengan nilai kontrak sebesar Rp4,03 triliun. “Perolehan kontrak ini merupakan bagian dari implementasi strategi jangka panjang perseroan untuk meningkatkan penciptaan nilai,” tulisnya. Pada pertengahan Februari lalu, PTRO juga memperoleh nilai kontrak senilai Rp2,8 triliun untuk pengerjaan tambang di Blok Pomalaa, Sulawesi Tenggara dari PT Vale Indonesia Tbk (INCO). 

Kontrak tersebut diraih melalui proses lelang sesuai dengan tata kelola perusahaan dengan jangka waktu pengerjaan selama 24 bulan. Ruang lingkup yang terlampir di perjanjian meliputi pengadaan dan konstruksi pembangunan tambang di Blok Pomalaa, yang merupakan bagian dari IUPK Vale Indonesia.

Pengerjaan akan meliputi pembangunan infrastruktur tambang, seperti pembangunan jalan, area penimbunan, infrastruktur pengelolaan air, serta kegiatan pekerjaan tanah lainnya.

Sumber : Bloomberg Technoz