Prospek kinerja PT Petrosea Tbk (PTRO) diperkirakan terus bertumbuh di 2025. Peningkatan perolehan kontrak menjadi pendorongnya.

Berdasarkan catatan Kontan.co.id, PTRO mencatatkan total nilai perolehan kontrak sebesar Rp 64,3 triliun, tertinggi sepanjang lebih dari lima dekade PTRO berkiprah di sektor pertambangan dan konstruksi.

Lonjakan nilai kontrak ini salah satunya didukung oleh banyaknya kontrak baru di sektor pertambangan hingga melebarnya bisnis EPC ke proyek penangkapan karbon.

Head of Research Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas menilai pendorong utama dari kenaikan perolehan nilai kontrak adalah peningkatan permintaan seiring dengan pemulihan ekonomi pasca-pandemi Covid-19.

Ditambah sinergi dengan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) selaku pengendali yang baru,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (19/2).

Karenanya, peningkatan perolehan nilai kontrak ini akan memberikan efek positif terhadap kinerja PTRO di masa depan. Dengan adanya kontrak yang besar, pendapatan PTRO diperkirakan akan meningkat secara signifikan, yang pada akhirnya akan berdampak pada peningkatan laba bersih perusahaan.

Maklum, PTRO mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 72,94% menjadi US$ 2,86 juta hingga September 2024.

Chief Executive Officer Edvisor Profina Visindo, Praska Putrantyo juga memandang positif prospek PTRO didukung perbaikan volume penjualan batubara.

Walaupun ada tantangan dari lesunya tren harga batubara ditengah peningkatan suplai,” sebutnya.

Di tengah peningkatan proyek, PTRO memiliki kas dan setara kas sebesar US$ 66,05 juta hingga September 2024. Sementara liabiiltas jangka pendek tercatat sebesar US$ 259,85 juta. Meski begitu, kedua analis berpandangan PTRO memiliki keuangan yang cukup solid.

Praska menyebutkan bahwa secara profitabilitas, operating income growth dan net profit margin PTRO masih membaik. Lalu, interest coverage ratio pun PTRO masih cukup tinggi sehingga diharapkan dari peningkatan kontrak akan terlihat peningkatan kinerja keuangan.

Lebih rinci, Sukarno menghitung bahwa kemampuan perusahaan dalam membayar bunga PTRO tetap terjaga baik, yang mana dilihat rasio interest coverage berada di kisaran 4 kali – 6 kali.

Selain itu rasio lancar juga tatap bagus karena berada di atas 1,2 kali yang mengindikasikan fundamental cukup bagus” terangnya. Ditambah, PTRO berhasil menerbitkan obligasi dan sukuk senilai Rp 1,5 triliun.

Aksi tersebut dinilai merupakan langkah strategis untuk memperkuat posisi keuangan dan mendukung pertumbuhan bisnis di masa depan.

Adapun alokasi dana yang proporsional untuk berbagai keperluan operasional menunjukkan bahwa PTRO memiliki rencana yang matang dalam memanfaatkan dana tersebut.

Rinciannya, 40% untuk pembelian material dan jasa (buy out), 27% untuk biaya operasional alat berat, 25% untuk biaya tenaga kerja dan sisanya untuk biaya operasional lainnya.

Analis Henan Putrihai Sekuritas, Tristan Elfan Z.R, dalam risetnya Senin (13/1) memaparkan bahwa PTRO mampu mempertahankan portofolio yang terdiversifikasi di bidang pertambangan, rekayasa & konstruksi, dan logistik, didukung oleh kontrak jangka panjang yang terjamin hingga tahun 2032. Hal ini memastikan aliran pendapatan yang stabil, mengurangi eksposur risiko, dan mengunci pendapatan di masa depan.

Sumber : Kontan.co.id