
PT Maharaksa Biru Energi Tbk (OASA) melalui anak usahanya, PT Indoplas Energy Hijau (IEH), bersama penyedia teknologi pengolah limbah asal Tiongkok, China Tianying Inc. (CNTY), resmi membentuk perusahaan patungan (joint venture/JV) bernama PT Indoplas Tianying Energy.
JV tersebut akan berperan sebagai Badan Usaha Pelaksana (BUP) pembangunan Pabrik Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang, Tangerang Selatan (Tangsel).
Sebelumnya, konsorsium antara IEH dan CNTY telah ditetapkan sebagai pemenang tender proyek strategis PSEL Tangsel. Dengan investasi sebesar Rp 2,6 triliun, PSEL Tangsel akan menggunakan skema Build–Operate–Transfer (BOT) selama 30 tahun.
Fasilitas tersebut dirancang agar mampu mengolah 1.100 ton sampah per hari yang meliputi 1.000 ton sampah baru dan 100 ton sampah lama, dengan menggunakan teknologi Moving Grate Incinerator (MGI) yang modern dan ramah lingkungan. Teknologi ini diharapkan dapat menghasilkan listrik hingga 23,5 MW, yang akan disalurkan ke jaringan nasional.
Direktur Utama PT Indoplas Tianying Energy, Bobby Gafur Umar, menyampaikan pembentukan BUP tersebut menandai langkah nyata OASA bersama CNTY dalam mewujudkan solusi berkelanjutan bagi pengelolaan sampah perkotaan.
“PSEL Tangsel akan menjadi kontribusi konkret kami mendukung program pemerintah mengurangi volume sampah sekaligus menyediakan energi bersih bagi masyarakat,” ujar Bobby dalam keterangan resminya, Rabu (10/9/2025).
Proyek PSEL Tangsel ditargetkan memasuki tahap konstruksi pada awal 2026, dengan estimasi penyelesaian dalam waktu tiga tahun.
Setelah beroperasi, fasilitas ini diharapkan menjadi salah satu model pengelolaan sampah berbasis teknologi di Indonesia, sekaligus mendukung percepatan transisi energi.

Sumber: investasi.id