PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) melaporkan realisasi investasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) Gresik baru mencapai sekitar Rp98 triliun atau 41,2% dari target yang ditetapkan mencapai Rp237,86 triliun.

AKRA berkongsi dengan PT Pelindo (Persero) mengendalikan KEK JIIPE Gresik lewat usaha patungan, PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera. AKRA memegang 60% saham, sementara sisanya dipegang Pelindo.

Direktur & Corporate Secretary AKRA Suresh Vembu mengatakan realisasi investasi kawasan industri itu belum sesuai dengan target yang ditetapkan perseroan.

Kendati demikian, Suresh tetap optimis bisa mengejar target investasi yang terbilang ambisius tersebut.

“Sampai sekarang kumulatif investasi baru sekitar Rp98 triliun dan hampir 39.700 orang sudah mulai bekerja di JIIPE,” kata Suresh dalam public expose live, dikutip Selasa (9/9/2025).

Adapun, serapan tenaga kerja itu masih jauh dari target yang ditetapkan mencapai 200.000 orang. 

Padahal JIIPE berdiri di atas lahan seluas 2.167 hektare yang diproyeksikan menjadi kawasan industri terpadu terbesar di Jawa Timur.

Sementara itu, Head of Investor Relations AKRA Ignatius Teguh Prayoga menyebut AKRA menargetkan penjualan lahan industri seluas 81 hektare sepanjang tahun ini, meski hingga September baru terealisasi 22 hektare.

“Kami mengharapkan pada kuartal IV bisa melakukan handover kepada klien kami,” jelasnya.

Meski realisasi investasi belum memenuhi target, JIIPE telah berhasil menarik sejumlah investor besar. Beberapa tenant mendapat insentif fiskal dan nonfiskal, perizinan yang lebih sederhana, serta utilitas berstandar internasional.

Manajemen mencatat Xinyi Glass tengah membangun salah satu fasilitas kaca dan panel surya terbesar yang siap beroperasi, bersama tenant utama lainnya, PT Freeport Indonesia (PTFI).

Selain itu, sejumlah perusahaan lain seperti Hebang Biotech, Golden Elephant, PT Antam, dan Hailiang Nova juga masuk, membentuk ekosistem industri tembaga, kaca, dan kimia.

JIIPE diproyeksikan akan memberikan recurring income yang solid bagi AKRA melalui bisnis utilitas, pelabuhan, dan logistik. Bahkan, pendapatan utilitas dari kawasan tersebut melonjak 317% secara tahunan (YoY) pada semester I/2025 menjadi Rp311 miliar. 

Sumber: bloombergtechnoz.com