
PT Bank Panin Tbk (PNBN) angkat bicara terkait isu akan diakuisisi Maybank Malaysia. Presiden Direktur Bank Panin, Herwidayatmo dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), mengklarifikasi kabar tersebut.

“Pemberitaan tersebut bukan berasal dari manajemen Bank Panin, sehingga kami tidak mengetahui sumber dan kebenaran berita yang dimaksudkan dalam pemberitaan tersebut,” ujar dia, Jakarta, Rabu (23/10/2024).
Herwidayatmo menegaskan, sampai saat ini, tidak terdapat informasi, fakta atau kejadian penting lainnya yang dapat memengaruhi secara material kelangsungan kegiatan usaha perseroan dan harga saham perseroan yang belum diungkapkan oleh perseroan kepada BEI.
Saham PNBN dibuka melemah di Rp1.880 pada perdagangan pagi ini. Namun kini berbalik arah di zona hijau. Hingga pukul 09.47 WIB, saham PNBN naik 1,05 persen menjadi Rp1.925. Dalam sepekan, saham PNBN sudah naik 9,01 persen dan terdongkrak 18,35 persen dalam sebulan. Sedangkan secara year to date, saham perseroan melonjak 59,92 persen.
Rumor yang beredar adalah Maybank tengah menawar PNBN dengan harga setara 1,7 Price-Book Value (PBV). Keluarga Gunawan dan ANZ memang dirumorkan tengah mempertimbangkan untuk menjual kepemilikan mayoritas mereka di Panin Bank, di mana kedua pihak memiliki saham signifikan, melansir dari Reuters (3/10/2024).
Keluarga Gunawan, yang mendirikan bank tersebut pada 1971, bersedia melepas sebagian dari 46,52 persen saham mereka, sementara ANZ memiliki 39,22 persen saham di Panin Bank.
Berdasarkan data dari LSEG, nilai gabungan saham mereka diperkirakan mencapai sekitar USD2 miliar. Menurut sumber yang mengetahui proses ini, keluarga Gunawan terbuka untuk menjual kepemilikan tergantung pada harga yang ditawarkan.

ANZ sendiri telah berusaha keluar dari kepemilikan di Panin Bank sejak 2013, namun terhambat oleh masalah valuasi. Upaya penjualan saham ANZ tahun lalu menarik minat bank Jepang seperti Mitsubishi UFJ Financial Group dan Sumitomo Mitsui Financial Group, tetapi tidak ada kesepakatan yang tercapai.
Kedua pemegang saham ini telah menunjuk Citigroup untuk menangani proses penjualan, dan materi pemasaran telah dikirim ke calon pembeli.
Kabar pasar menyebutkan, mengutip Algo Research, Jumat (18/10), valuasi untuk transaksi merger & acquisition (M&A) telah ditetapkan, meskipun belum ada pengumuman resmi dari perusahaan. Algo menjelaskan, valuasi deal yang belum dikonfirmasi tersebut dikabarkan berada di angka 1,7 kali Price-Book Value (PBV), sejalan dengan transaksi M&A historis di Indonesia.
Sebelumnya juga dilaporkan bahwa beberapa pembeli, seperti Maybank, MUFG, Mizuho, dan BCA, sempat dikaitkan dengan minat membeli PNBN, tetapi semuanya telah membantah spekulasi tersebut.
Sumber : IDX CHANNEL.COM