
Saham emiten telekomunikasi mendadak melesat pada perdagangan sesi I Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (19/11/2024). Penguatan tersebut mematahkan tren penurunan harga dalam beberapan pekan terakhir.
Data BEI mengungkap kenaikan tertinggi hingga penutupan sesi I dicatatkan saham PT Indosat Tbk (ISAT) mencapai 9,38% menjadi Rp 2.450. Disusul PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dengan kenaikan 6,56% menjadi Rp 2.760. Penguatan terendah dicatatkan saham PT XL Axiata Tbk (EXCL) menguat 1,40% menjadi Rp 2.200.
Lalu, apakah penguatan harga tersebut bakal berlanjut? Berdasarkan riset analis diungkapkan masih terbuka potensi penguatan pesat harga tiga saham emiten telekomunikasi terbesar di Indonesia tersebut. Di antaranya, BRI Danareksa Sekuritas dalam riset terakhirnya mempertahankan rekomendasi beli saham ISAT dengan target harga Rp 3.800. Target harga tersebut mengimplikasikan perkiraan EV/EBITDA tahun 2025 sekitar 5,7 kali.

BRI Danareksa Sekuritas menyebutkan bahwa rekomendasi beli saham ISAT tersebut menggambarkan berlanjutnya ekspansi perseroan. Perseroan juga menggambarkan prospek margin lebih menguntungkan ke depan. Analis BRI Danareksa Sekuritas Niko margaronis menargetkan kenaikan laba brsih ISAT menjadi Rp 5,30 triliun tahun ini, dibandingkan realisasi tahun lalu Rp 4,73 triliun. Pendapatan perseroan juga diperkirakan meningkat dari Rp 51,22 triliun menjadi Rp 55,57 triliun.
Prospek mearik juga datang dari saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM). NH Korindo Sekuritas dalam risetnya menyebutkan bahwa saham TLKM makin menarik dengan rekomendasi dipertahankan beli. Rekomendasi ini merefleksikan peluang perbaikan pendapatan rata-rata per pegungguna (ARPU) bersamaan dengan unlock value bisnis data center.
NH Korindo Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli saham TLKM dengan target harga Rp 3.150. Target harga tersebut mereflekikan perkiraan EV/EBITDA tahun 2025 sekitar 5 kali. “Kami mempertahankan rekomendasi beli saham TLKM dengan katalis utama ekspektasi perbaikan ARPU dan tindakan unlock value dari bisnis data center sebagai mesin pertumbuhan masa depan,” tulis analis NH Korindo Leonardo Lijuwardi dalam riset terbarunya.
Begitu juga dengan saham EXCL menarik untuk dilirik dengan rekomendasi dipertahankan beli oleh BRI Danareksa Sekuritas. Bahkan, analis BRI Danareksa Niko merevisi naik target harga saham EXCL dari Rp 3.300 emnjadi Rp 3.500. Revisi naik tersebut mempertimbangkan dimasukkannya pelanggan LINK dalam perseroan. Hal ini diharapkan bisa berimbas positif terhadap pendapatan dan laba bersih perseroan tahun depan.
Sumber : investortrust.id