JAKARTA, investor.id – PT Jababeka Tbk (KIJA) mencatatkan kinerja solid pada kuartal pertama tahun 2025 dengan membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp 1,29 triliun, tumbuh signifikan 87% dibandingkan Rp 690 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Pertumbuhan ini didorong terutama oleh lonjakan pendapatan dari pilar land development & property serta peningkatan kinerja dari sektor infrastruktur.

Mengutip laporan keuangan perseroan, pendapatan dari segmen land development & property melesat 230% menjadi Rp 690,1 miliar dari Rp 208,9 miliar pada kuartal I-2024, didorong oleh penjualan tanah kavling senilai Rp 638,5 miliar—naik hampir enam kali lipat secara tahunan.

Kawasan Kendal menjadi kontributor utama penjualan, mencerminkan posisi strategisnya sebagai kawasan investasi baru yang semakin diminati.

Selain itu, penjualan properti dengan bangunan serta pendapatan sewa turut menyumbang Rp 51,6 miliar. Di sisi lain, pilar infrastruktur menyumbang Rp 568,3 miliar, naik 26% dari kuartal I-2024 yang sebesar Rp 449,3 miliar. Kontribusi terbesar datang dari segmen ketenagalistrikan yang meningkat menjadi Rp 384,2 miliar dari Rp 286 miliar, didorong oleh naiknya konsumsi listrik dari tenant di Kendal dan Cikarang.

Pendapatan dari jasa dan pemeliharaan seperti air, air limbah, serta pengelolaan kawasan tumbuh 18% menjadi Rp 121,5 miliar, sementara pendapatan dari dry port (CDP) naik tipis menjadi Rp 62,6 miliar dari Rp 60,6 miliar. Meski porsi pendapatan berulang dari pilar infrastruktur turun menjadi 44% dari sebelumnya 65%, hal ini disebabkan oleh kontribusi yang lebih besar dari segmen land development & property.

Segmen leisure & hospitality juga mencatat pertumbuhan, dengan pendapatan naik 3% menjadi Rp 32,5 miliar. Kontribusi utama masih berasal dari unit bisnis golf yang menyumbang 61% dari total pendapatan segmen ini.

Kuatnya pertumbuhan pendapatan menopang laba kotor yang melonjak menjadi Rp 540,8 miliar, naik lebih dari dua kali lipat dari Rp 263 miliar pada kuartal I-2024. Margin laba kotor konsolidasi turut meningkat menjadi 42%, didorong oleh tingginya margin dari penjualan lahan. Perseroan juga mencatatkan EBITDA sebesar Rp 481,5 miliar, melesat 166% dari Rp 181 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Laba Bersih
Seiring perbaikan kinerja operasional dan pengelolaan biaya yang efisien, KIJA berhasil membalikkan rugi bersih menjadi laba bersih Rp 200,5 miliar pada kuartal I-2025, dibandingkan rugi bersih Rp 107,7 miliar pada kuartal I-2024. Rugi selisih kurs tercatat Rp 100,4 miliar, sedikit membaik dibandingkan Rp 114,8 miliar pada periode sebelumnya.

Dari sisi pemasaran, perseroan membukukan penjualan land development & property sebesar Rp 1,2 triliun pada kuartal I-2025 atau setara 34% dari target tahunan Rp 3,5 triliun. Penjualan terbesar berasal dari Kendal (64%) berkat transaksi lahan seluas 15 hektare kepada perusahaan mebel dan bahan bangunan asal China. Sementara kontribusi dari Cikarang dan lainnya (termasuk JV) mencapai 36%, ditopang oleh penjualan lahan seluas 4 hektare kepada perusahaan data center.

KIJA menargetkan marketing sales tahun penuh 2025 sebesar Rp 3,5 triliun, terdiri atas Rp 2,25 triliun dari perusahaan patungan di Kendal, serta Rp 1,25 triliun dari pengembangan di Cikarang dan properti residensial serta komersial lainnya.

Sumber : Investor.ID
Editor : Theresa Sandra Desfika