
Harga saham PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) mendadak lincah di sepanjang hari. Tingginya kenaikan harga saham emiten migas yang terafiliasi dengan Grup Bakrie ini bahkan sampai membuatnya masuk jajaran top gainers.

Hingga pukul 14.00 WIB, harga saham ENRG melesat 50 poin atau setara menguat 19,53% ke level Rp306/saham. Pagi tadi, ENRG dibuka di level Rp260/saham. Setelah dibuka di level tersebut, harga terus melonjak hingga sempat menyentuh level Rp310/saham. Bukan hanya tertinggi sejak pagi tadi, harga saham ENRG juga pecahkan rekor tertinggi dalam dua tahun atau sejak Desember 2022, berdasarkan data Bloomberg, Rabu (23/10/2024).
Kenaikan itu tercapai setelah sebanyak 740,44 juta saham ditransaksikan dengan nilai Rp217,53 miliar. Adapun frekuensi transaksi yang terjadi sebanyak 24.928 kali diperjualbelikan. Dengan posisi tersebut, saham ENRG solid masuk 5 besar jajaran top gainers. Saham salah satu anak usaha Grup Bakrie ini ada di urutan ke-5 bersaing dengan PT Mineral Sumberdaya Mandiri Tbk (AKSI).
Belum berhenti sampai di situ, kenaikan harga saham yang amat signifikan sekaligus menjadi yang tertinggi dibandingkan saham sejenis di industrinya. Volume transaksi juga menjadi yang tertinggi dibanding rata-rata volume transaksi selama 20 hari.
Lincah dan tebalnya volume transaksi saham ENRG terjadi di tengah masa penyelesaian akuisisi yang diperkirakan akan selesai pada 31 Oktober, terhadap kepemilikan hak partisipasi atau Participating Interest (PI) di wilayah kerja (WK) Blok Migas Sengkang, Sulawesi Selatan. Adapun akuisisi Blok Sengkang dilakukan melalui anak usaha ENRG, PT EMP Energi Jaya, yang membeli seluruh kepemilikan saham Energy Equity Holdings Ltd dari Energy World Corporations Ltd. dan Ventures Holdings Pty. Ltd.

Penandatanganan Jual Beli (PJB) tersebut telah dilangsungkan pada 10 Oktober 2024. “Dengan diselesaikannya transaksi pembelian ini, kami berharap untuk dapat melanjutkan aktivitas pemboran demi meningkatkan cadangan di KKS Sengkang dan memulai produksi gas dari lapangan Wasambo.”
Perusahaan akan meningkatkan kepemilikan dengan mengakuisisi Energy Equity Holdings (EEH) dan Epic Sulawesi Gas (ESG) dari Energy World Corporation dan Ventures Holdings. EEH dan ESG memegang 51% kepemilikan partisipasi di Sengkang. Saat ini, Energi Mega sudah memiliki 49% kepemilikan di Sengkang melalui anak Perusahaan, PT Energi Maju Abadi. KKS Sengkang memiliki kontrak dengan PLN dengan kapasitas produksi sekitar 50 juta kaki kubik gas per hari (MMSCFD). Dalam hal ini PLN bertindak sebagai pembeli utama.
Sumber : Bloomberg Technoz