
JAKARTA – Harga emas dunia terkoreksi pada perdagangan Rabu (6/8/2025). Pelemahan itu karena tertekan aksi profit taking setelah logam mulia tersebut sempat reli tiga hari beruntun dan menyentuh level tertinggi dalam hampir dua pekan.
Dikutip dari CNBC internasional, fokus pasar kini tertuju pada calon Gubernur The Fed pilihan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Harga emas turun 0,35% menjadi US$ 3.368,65 per ons. Sementara itu, kontrak berjangka emas AS ditutup stagnan di US$ 3.433,40 per ons.
“Kami melihat ini sebagai penurunan sementara, lebih karena aksi profit-taking setelah kenaikan dalam beberapa sesi terakhir, di tengah situasi ekonomi global yang relatif tenang dan permintaan safe haven yang sedikit mereda,” ujar Direktur Perdagangan Logam di High Ridge Futures David Meger.
Tiga sesi sebelumnya, harga emas sempat menguat berturut-turut, dipicu data ketenagakerjaan AS yang lebih lemah dari ekspektasi. Kondisi tersebut memperkuat ekspektasi pelaku pasar bahwa The Fed akan memangkas suku bunga pada September mendatang.
Data CME FedWatch menunjukkan probabilitas pemangkasan suku bunga mencapai lebih dari 93%, naik signifikan dari 63% sebelumnya.
Sebagai aset yang tidak memberikan imbal hasil, emas cenderung menguat saat terjadi ketidakpastian ekonomi dan lingkungan suku bunga rendah.
Dari sisi politik, Trump menyatakan akan mengumumkan calon anggota Dewan Gubernur The Fed dalam pekan ini, serta tengah mempersempit pilihan pengganti Jerome Powell sebagai Ketua The Fed.
Harga Logam Mulia
Harga logam mulia lainnya bervariasi. Perak spot naik 0,1% menjadi US$ 37,88 per ons dan platinum menguat 0,9% ke level US$ 1.332,26. Sementara palladium ambles 2,7% ke US$ 1.143,52, menyentuh posisi terendah sejak 10 Juli 2025.
Meger menjelaskan, pelemahan palladium dan platinum belakangan ini turut dipengaruhi oleh meredanya kekhawatiran sanksi terhadap Rusia, salah satu produsen utama kedua logam tersebut.
“Adanya potensi meredanya ketegangan antara AS dan Rusia dalam beberapa waktu terakhir menjadi salah satu pemicu turunnya harga,” katanya.
Sementara itu, utusan khusus AS, Steve Witkoff, melakukan pembicaraan yang disebut ‘konstruktif’ dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, menurut seorang penasihat Kremlin. Pertemuan ini berlangsung dua hari sebelum tenggat waktu yang ditetapkan Trump kepada Rusia untuk menyetujui perdamaian di Ukraina atau menghadapi sanksi baru.
Sumber : investor.id