Harga emas terus mencetak rekor baru seiring dengan meningkatnya minat investor terhadap aset aman menjelang pertemuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (The Fed). Harga emas spot (XAU/USD) naik 1,10 persen ke USD3.034,11 per troy ons, menjadi rekor tertinggi (ATH) anyar setelah sebelumnya menyentuh level tertinggi USD3.004,86 pada Jumat (14/3/2025).

Mengutip Dow Jones Newswires, kenaikan harga emas terjadi di tengah dimulainya pertemuan kebijakan The Fed yang berlangsung selama dua hari. The CME Fedwatch Tool memperkirakan peluang 99 persen bahwa Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) akan mempertahankan suku bunga saat ini, meskipun inflasi AS melemah.

Kekhawatiran yang berkelanjutan terhadap tarif, inflasi, dan konflik global membuat investor lebih memilih aset aman daripada instrumen berisiko. “Arus masuk dana yang signifikan ke Amerika Utara menunjukkan sentimen bullish yang semakin kuat dari investor,” kata analis StoneX, Rhona O’Connell, dalam catatannya. Kenaikan harga emas juga terjadi di tengah gelombang baru ketegangan di Timur Tengah. Israel melancarkan serangan udara ke Gaza, mengakhiri gencatan senjata dua bulan dengan kelompok Hamas.

Sementara itu, Presiden AS Donald Trump memperingatkan Iran bahwa negaranya akan dianggap bertanggung jawab atas serangan lebih lanjut terhadap kapal-kapal di Laut Merah oleh militan Houthi di Yaman, setelah AS melakukan serangan udara terhadap kelompok tersebut pada akhir pekan. Situasi geopolitik ini semakin memperkuat permintaan emas sebagai aset lindung nilai, terutama di tengah ketidakpastian pasar akibat ancaman tarif dari Trump. “Harga emas mencetak rekor baru di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah dan kekhawatiran ekonomi AS,” kata Saxo Bank.

Bullion menguat setelah serangan Israel terhadap Hamas di Gaza mengancam gencatan senjata yang rapuh, sementara Trump meningkatkan tekanan pada Iran untuk mengendalikan Houthi.” Sementara itu, nilai dolar AS melemah dengan indeks ICE Dollar turun 0,12 poin ke level 103,25. Imbal hasil obligasi AS cenderung stabil, dengan surat utang bertenor dua tahun turun 2,1 basis poin ke 4,036 persen, sementara yield obligasi 10 tahun melemah 2,6 basis poin ke 4,28 persen.

Sumber : IDXCHANNEL.COM