
Harga emas bertahan di dekat rekor tertinggi seiring dengan aliran dana ke aset safe haven di tengah ketidakpastian geopolitik serta ekspektasi pemangkasan suku bunga lanjutan oleh Federal Reserve (The Fed).
Melansir Reuters pada Rabu (24/9/2025), harga emas di pasar spot naik 0,8% menjadi US$3.777,80 per troy ounce setelah sempat menyentuh level tertinggi baru US$3.790,82. Sementara itu, harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember menguat 1,1% di level US$3.815,7.
Imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun turun 0,2%, sedangkan indeks dolar AS relatif stabil.
Ketua The Fed Jerome Powell menyebut bank sentral menghadapi “situasi menantang” dengan risiko inflasi yang bisa meningkat lebih cepat dari perkiraan, sementara pertumbuhan lapangan kerja yang lemah menimbulkan kekhawatiran terhadap kesehatan pasar tenaga kerja.
Namun, Powell tidak memberikan kejelasan kapan The Fed akan kembali memangkas suku bunga.
“Pasar emas melihat tidak ada hal baru yang signifikan dalam pidatonya dibandingkan nada yang disampaikan pekan lalu, tidak cukup kuat untuk mengubah tren kenaikan emas,” ujar Bob Haberkorn, analis pasar di RJO Futures.
Pelaku pasar masih memperkirakan pemangkasan suku bunga AS akan terjadi pada Oktober dan Desember, setelah bulan ini The Fed memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin.
Fokus pasar kini tertuju pada rilis data indeks belanja konsumsi pribadi (PCE) AS pada Jumat mendatang, yang menjadi indikator inflasi pilihan The Fed.
Di sisi lain, NATO memperingatkan Rusia bahwa pihaknya akan menggunakan “seluruh instrumen militer dan non-militer yang diperlukan” untuk membela diri, menyusul pelanggaran wilayah udara Estonia yang dinilai sebagai pola perilaku semakin tidak bertanggung jawab dari Moskow.
Menurut catatan Commerzbank, minat beli kuat dari investor ETF — dipicu ekspektasi pemangkasan suku bunga, kekhawatiran atas independensi The Fed, serta dinamika geopolitik — juga turut menopang harga emas.
Sementara itu, Bank Sentral China atau People’s Bank of China (PBOC) tengah memanfaatkan Shanghai Gold Exchange untuk mendorong bank sentral negara-negara mitra membeli dan menyimpan emas di dalam negeri.
Sementara itu, harga perak spot naik tipis 0,2% menjadi US$44,17 per ounce, mendekati level tertinggi 14 tahun. Platinum melesat 4,5% ke posisi US$1.480,97, tertinggi sejak 2014, sedangkan palladium menguat 2,8% menjadi US$1.212.
Sumber: market.bisnis.com