
JAKARTA – Harga kontrak Crude Palm Oil (CPO) di Bursa Malaysia Derivatives (BMD) ditutup naik pada Selasa (3/6/2025), memulihkan kerugian dari perdagangan akhir pekan lalu. Kenaikan ini didorong peningkatan permintaan dari India dan sentimen positif dari kenaikan harga minyak mentah global.
Sebagai informasi, Bursa Malaysia Derivatives (BMD) libur pada Senin (2/6/2025) merayakan Hari Ulang Tahun Yang di Pertuan Agong.
Berdasarkan data BMD pada penutupan Selasa (3/6/2025), kontrak berjangka CPO untuk Juni 2025 naik 50 Ringgit Malaysia menjadi 3.938 Ringgit Malaysia per ton. Untuk kontrak berjangka CPO Juli 2025 terkerek 56 Ringgit Malaysia di 3.947 Ringgit Malaysia per ton.
Sementara itu, kontrak berjangka CPO Agustus 2025 meningkat 56 Ringgit Malaysia menjadi 3.934 Ringgit Malaysia per ton. Kontrak berjangka CPO September 2025 naik 52 Ringgit Malaysia di 3.922 Ringgit Malaysia per ton.
Sedangkan kontrak berjangka CPO Oktober 2025 melesat 45 Ringgit Malaysia menjadi 3.915 Ringgit Malaysia per ton. Kontrak berjangka CPO November naik 41 Ringgit Malaysia menjadi 3.915 Ringgit Malaysia per ton.
Dikutip dari Bernama, analis perdagangan CPO, David Ng menjelaskan, rencana India untuk menurunkan bea masuk impor minyak sawit diprediksi akan mendorong permintaan terhadap CPO Malaysia. Langkah ini dilakukan untuk menekan biaya impor di tengah meningkatnya kebutuhan minyak nabati di India.
“Harga minyak mentah yang lebih tinggi juga turut mendukung sentimen pasar. Kami melihat level support di 3.830 Ringgit Malaysia per ton dan resistance di 4.000 Ringgit Malaysia per ton,” ujar David Ng.
Bea Impor India
Sebagai informasi, India telah memangkas bea impor dasar untuk CPO dari 20% menjadi 10% pada Jumat lalu.
Di sisi lain, Kepala Riset Komoditas Sunvin Group di Mumbai Anilkumar Bagani menyebutkan, ekspor minyak sawit Malaysia sepanjang Mei 2025 mengalami peningkatan signifikan.
Berdasarkan data Intertek Testing Services (ITS), ekspor mencapai 1,32 juta ton atau naik 17,86% dibandingkan April. Sementara itu, estimasi dari AmSpec menunjukkan kenaikan sebesar 13,21% menjadi 1,12 juta ton.
Saat ini, pelaku pasar menantikan data resmi produksi minyak sawit Malaysia untuk Mei dari Malaysian Palm Oil Association (MPOA), UOB Kay Hian, serta Southern Peninsular Palm Oil Millers’ Association.
Sumber : Investor.ID