
Pandu Patria Sjahrir menghadap Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, pada Kamis, 6 Februari 2025 pekan lalu. Pada kesempatan itu, Pandu yang juga keponakan dari Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan, terlihat rapi mengenakan jas berwarna hitam dengan dasi berwarna biru cerah.
Selain itu, dia tampak ceria dan berseri-seri usai bertemu Presiden. Belakangan Pandu dikabarkan masuk ke dalam struktur kepengurusan dalam Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).
“Oh belum tau aku (jadi pengurus Danantara). Tadi hanya ngomongin soal mobil nasional saja,” kata Pandu kepada awak media di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, saat itu.
Pandu Patria Sjahrir menjabat juga sebagai Wakil Direktur Utama PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA). Tak ayal lagi, saat kabar Pandu masuk ke Danantara mulai muncul, saham TOBA melejit.
Di tanggal 6 Februari 2025, saham TOBA ditutup di Rp 402 atau melonjak 12,29% dibandingkan hari sebelumnya. Sebanyak 236,15 miliar saham ditransaksikan, frekuensi 22.666 kali, dan nilai transaksi Rp 98,14 miliar.
Saham TBS Energi Utama saat itu lebih laris dari biasanya. Bandingkan saja pada 5 Februari, hanya 6,78 miliar saham TOBA ditransaksikan, frekuensi 723 kali, dan nilai transaksi Rp 2,44 miliar.

Sementara itu, Pandu Sjahrir akhirnya merespons kabar terkait dirinya yang akan menjadi petinggi di Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara).
Pandu mengungkapkan, dirinya tak ingin menginformasikan secara detail perihal jabatan barunya di Danantara. Terkait rincinya, hal tersebut akan dikabarkan langsung dari internal Istana Kepresidenan.
“Tunggu tanggal mainnya, tunggu dari Istana dulu,” ungkap Pandu saat ditemui di kantor Bank Indonesia, Selasa (12/2/2025).
Berdasarkan situs resmi TBS Energi Utama (TOBA), Pandu Patria Sjahrir meraih gelar BA Economics dari University of Chicago, Amerika Serikat (2001) dan Master of Business Administration dari Stanford Graduate School of Business, Amerika Serikat (2007). Pada 2017-2020, ia mengambil program MBA Eksekutif, “One Belt One Road” di Tsinghua University, China.
Ia diangkat sebagai Wakil Direktur Utama TOBA berdasarkan Akta Nomor 51 tanggal 17 Juni 2021 yang dibuat di hadapan Aulia Taufani, S.H., Notaris di Jakarta Selatan. Sebelumnya, ia menjabat sebagai direktur perseroan dan diangkat untuk pertama kali berdasarkan Akta Nomor 1 tanggal 1 Oktober 2010.
Saat ini juga menjabat sebagai Ketua Umum Dewan Pengurus Harian di Asosiasi Fintech Indonesia (sejak 2021), Komisaris Utama di GoTo Financials (sejak 2021), Komisaris di PT Bursa Efek Indonesia (sejak 2020), Komisaris Independen di PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (sejak 2020), Komisaris di PT Karya Baru TBS (sebelumnya PT Batu Hitam Perkasa) (sejak 2018), Komisaris Utama di PT Perkebunan Kaltim Utama I (sejak 2018), Komisaris di PT Adimitra Baratama Niaga (sejak 2017). Ia juga menduduki posisi di PT Adimitra Baratama Nusantara (sejak 2013) dengan jabatan terakhir sebagai Komisaris Utama.
Sumber : INVESTOR.ID