Badan Pengelola Investasi Daya Anagatha Nusantara (BPI Danantara) berencana untuk menjadi penyedia likuiditas atau liquidity provider di Bursa Efek Indonesia (BEI). Saat ini Danantara tengah mendiskusikan instrumen yang akan diinvestasikan dari hasil dividen perusahaan-perusahaan di bawah pengelolaannya.

Menanggapi rencana tersebut, Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik mengatakan, Danantara sebagai salah satu investor institusi domestik besar bisa ikut menumbuhkan likuiditas dan memperdalam pasar modal Indonesia. Namun, banyak ketentuan harus diikuti untuk menjadi penyedia likuiditas di pasar modal.

“Tentu itu suatu yang bagus. Jadi upaya kita untuk meningkatkan likuiditas, mengembalikan atau menumbuhkan lagi kepercayaan investor itu semua kita lakukan,” kata Jeffrey saat ditemui di Gedung BEI Jakarta pada Senin (28/4/2025). Sebelumnya, Direktur Utama BEI Iman Rachman menyambut positif peluncuran Danantara. Dia menilai, hadirnya lembaga pengelola investasi ini akan memberikan angin segar bagi pasar modal RI. “Kalau kita lihat orang-orangnya (pimpinan Danantara) itu capable. Mereka bisa jadi panutan pasar,” kata Iman.

Jika kinerja emiten yang dikelola Danantara baik, maka akan menjadi penggerak indeks dan meningkatkan kapitalisasi pasar. Selain itu, aksi korporasi atau penggalangan dana yang nantinya dilakukan para emiten tersebut juga disebut mampu menghidupkan pasar.

“Karena mereka diharapkan operasionalnya bagus, yang paling penting market cap bursa akan bagus dan kalau mereka fundraising atau put action akan menghidupkan pasar modal,” ujar dia.

Sumber : IDX-CHANNEL.COM