
Beijing menyiapkan stimulus yang lebih besar pada 2025 untuk menggenjot ekonomi China di tengah peningkatan ketidakpastian global. Dilansir dari Bloomberg pada Selasa (10/12/2024), Politbiro, pengambil keputusan tertinggi di China, berjanji menerapkan kebijakan moneter yang lebih longgar pada 2025. Ini mengisyaratkan lebih banyak pemotongan suku bunga di masa mendatang.

Badan yang beranggotakan 24 orang itu juga berjanji menerapkan kebijakan fiskal yang lebih proaktif. Defisit fiskal diperkirakan mencapai lebih dari 3 persen tahun depan. “Pertemuan Politbiro bulan ini mengirimkan nada stimulus paling agresif dalam satu dekade,” tulis para ekonom Morgan Stanley dalam laporannya.
“Meskipun nadanya sangat positif, implementasinya masih belum pasti,” kata mereka. Yuan lepas pantai menghapus kerugian dan diperdagangkan 0,1 persen lebih kuat setelah pengumuman Politbiro. Mata uang regional juga ikut terkerek di mana dolar Australia naik 0,3 persen dan mata uang Selandia Baru memangkas kerugian.

“Kata-kata dalam pernyataan pertemuan Politbiro ini belum pernah terjadi sebelumnya,” kata Ahli Strategi Senior ANZ Banking Group Zhaopeng Xing. “Nada kebijakan ini menunjukkan keseriusan menghadapi ancaman Trump,” katanya, merujuk pada janji presiden terpilih Amerika Serikat (AS) untuk mengenakan tarif 60 persen pada produk China yang akan menghancurkan perdagangan bilateral. (Wahyu Dwi Anggoro)
Sumber : IDX-CHANNEL.COM