
JAKARTA – PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) akan keluar dari papan pemantauan khusus dengan mekanisme perdagangan full call auction (FCA) pada besok, Selasa (5/8/2025).
“Dengan ini Bursa mengumumkan pencabutan efek bersifat ekuitas dari pemantauan khusus saham CDIA,” tulis Kepala Divisi PLP Bursa Efek Indonesia (BEI) Teuku Fahmi Ariandar dalam pengumuman resminya, Senin (4/8/2025).
Saham CDIA masuk daftar pemantauan khusus dan mulai diperdagangkan menggunakan mekanisme FCA pada Jumat (25/7/2025), setelah BEI mengumumkan saham emiten Prajogo Pangestu itu bergerak di luar kebiasaan (unusual market activity/UMA) atau memenuhi kriteria efek 10 hingga berujung pada suspensi pada 17 dan 23 Juli 2025.
Analis Infovesta Kapital Advisori Ekky Topan menilai, meski saham CDIA sempat masuk FCA, prospeknya tetap positif dan penguatan harga berpotensi masih berlanjut. Proyeksi ini berkaca dari momentum teknikal dan akumulasi yang masih berlanjut.
“Menurut saya, proyeksi kinerja saham CDIA masih cukup positif dalam jangka pendek hingga menengah. Momentum teknikal terlihat masih terjaga dengan akumulasi yang terus berlanjut sejak saham keluar dari FCA,” kata Ekky saat dihubungi Investor Daily, Senin (4/8/2025).
Penguatan harga saham CDIA akan tetap terbuka, ucap Ekky, asalkan tekanan jual tidak signifikan. Namun, untuk peluang CDIA masuk indeks unggulan seperti LQ45 atau IDX80 belum akan terjadi dalam waktu dekat.
“Saham CDIA masih perlu menunjukkan perbaikan dari sisi likuiditas dan pembuktian kinerja keuangan secara berkelanjutan,” tambahnya.
Di sisi lain, rasio free float atau persentase kepemilikan saham investor publik yang masih rendah juga akan menjadi kendala utama bagi perseroan untuk memenuhi kriteria indeks utama BEI.
Seperti diketahui, BEI telah melakukan evaluasi (rebalancing) mayor terhadap sejumlah indeks seperti IDXBUMN20, IDXSMC-LIQ, IDXSMC-COM, IDXHIDIV20, IDXV30,IDXG30, dan IDXLQ45LCL yang semuanya akan berlaku efektif pada Selasa, (5/8/2025), besok.
Sementara, perihal target harga saham CDIA, Ekky berterus terang, sejak CDIA belum melakukan pencatatan (listing) saham di BEI, dirinya sudah memperkirakan saham anak usaha PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) tersebut bakal berada di kisaran Rp 2.000. Namun, jika momentum penguatan tetap terjaga, tidak tertutup kemungkinan saham CDIA bisa bergerak lebih tinggi ke level Rp 2.350.
“Sementara, untuk area support kuat berada di rentang Rp 1.600–1.650. Jika harga tidak mampu bertahan di atas level tersebut, ada potensi koreksi lebih dalam ke sekitar Rp 1.300,” tandas Ekky.
Mengawali perdagangan awal pekan ini atau Senin (4/8/2025), saham CDIA berakhir di zona hijau dengan penguatan sebanyak 160 poin (9,82%) ke posisi 1.790, terus merangkak naik dari harga penutupan pada akhir pekan sebelumnya di 1.630.
Sumber : investor.id