Emiten Grup Bakrie PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) menyampaikan laporan keuangan yang berakhir September 2024. BUMI mencetak lonjakan laba bersih hingga 110,88% menjadi US$122,8 juta, atau setara Rp1,86 triliun (kurs Jisdor Rp15.144 per dolar AS). Berdasarkan laporan keuangannya, BUMI mencetak pendapatan sebesar US$926,8 juta atau setara Rp14,03 triliun sampai akhir September 2024. Pendapatan ini tercatat turun dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$1,17 miliar. 

Pendapatan ini didorong oleh penjualan ekspor batu bara ke pihak ketiga sebesar US$530,9 juta, dan penjualan lokal batu bara sebesar US$287,4 juta. Apabila ditotal, penjualan batu bara BUMI mencapai US$818,4 juta selama periode 9 bulan 2024. Lalu penjualan emas sebesar US$106,4 juta, dan penjualan perak sebesar US$1,99 juta. Berdasarkan pelanggannya, penjualan BUMI didapatkan dari Rwood Resources DMCC sebesar US$326,7 juta, dan dari PT PLN (Persero) sebesar US$161,93 juta.

Dengan pendapatan yang turun ini, beban pokok pendapatan BUMI juga tercatat turun hingga 23,96% menjadi US$833,2 juta, dari sebelumnya sebesar US$1,09 miliar. Di sisi lain, laba kotor BUMI meningkat menjadi US$93,6 juta, naik 18,6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$78,9 juta.

Dengan peningkatan tersebut, laba bersih BUMI melonjak hingga 110,88% sampai akhir September 2024. Laba bersih BUMI naik dari US$58,2 juta, menjadi US$122,8 juta di akhir September 2024. Salah satu pengungkit laba bersih BUMI adalah laba dari selisih kurs yang sebesar US$8,42 juta, dari sebelumnya negatif US$3,01 juta.

Adapun sampai akhir September 2024, BUMI mencatat jumlah aset sebesar US$4,27 miliar, naik dari akhir Desember 2023 yang sebesar US$4,2 miliar. Jumlah liabilitas BUMI berkurang menjadi US$1,36 miliar per 30 September 2024, dari sebelumnya sebesar US$1,42 miliar per 31 Desember 2023. Di sisi lain, total ekuitas BUMI adalah sebesar US$2,9 miliar pada akhir September 2024, dari US$2,77 miliar pada akhir 2023.

Sumber : market.bisnis.com