
JAKARTA – Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer mengumumkan kesepakatan perdagangan bilateral terbatas memperluas akses pertanian bagi kedua negara dan menurunkan bea masuk AS atas ekspor mobil Inggris.
Namun, kesepakatan tersebut masih tetap yang mempertahankan tarif 10% Trump atas ekspor Inggris.
Melansir Reuters pada Jumat (9/5/2025), pada konferensi pers di Gedung Putih dengan Starmer yang tersambung melalui pengeras suara, kedua pemimpin tersebut memuji rencana tersebut sebagai kesepakatan terobosan yang menurunkan tarif rata-rata Inggris atas barang-barang AS menjadi 1,8% dari 5,1%. “Ini membuka pasar yang luar biasa bagi kita,” kata Trump.
Sementara itu, Starmer melalui telekonferensi menyatakan tercapainya kesepakatan tersebut sebagai hari yang bersejarah.
“Ini akan meningkatkan perdagangan antara dan lintas negara kita, ini tidak hanya akan melindungi lapangan kerja, tetapi juga menciptakan lapangan kerja, membuka akses pasar,” ujar Starmer.
Dalam kesepakatan tersebut, tarif AS atas impor mobil Inggris akan dikurangi menjadi 10% dari 27,5% saat ini, menurut pernyataan Inggris. Tarif yang lebih rendah akan berlaku untuk kuota 100.000 kendaraan Inggris, hampir total yang diekspor ke AS tahun lalu.
Tarif AS atas impor dari industri baja Inggris yang sedang kesulitan akan turun menjadi nol dari 25%, sementara tarif Inggris atas etanol AS akan turun menjadi nol dari 19%.
Kedua belah pihak telah sepakat untuk akses pasar timbal balik baru pada daging sapi, dengan petani Inggris diberi kuota bebas tarif untuk 13.000 metrik ton.
Yang terpenting tidak akan ada pelemahan standar pangan Inggris pada impor daging sapi AS, yang merupakan janji manifesto pemilu Partai Buruh yang dipimpin Starmer.
Adapun, rincian mengenai tarif impor farmasi Inggris masih minim, yang dapat merugikan AstraZeneca dan GSK, meskipun lembar fakta Gedung Putih mengatakan kesepakatan itu akan menciptakan rantai pasokan farmasi yang aman.
AS setuju untuk memberikan perlakuan istimewa kepada Inggris dalam tarif lebih lanjut yang dikenakan berdasarkan investigasi keamanan nasional Bagian 232, yang mencakup penyelidikan yang sedang berlangsung atas impor farmasi dan semikonduktor.
Pemerintah Starmer telah berupaya membangun hubungan perdagangan baru pasca-Brexit dengan AS, China, dan UE tanpa bergerak terlalu jauh ke satu blok sehingga membuat marah blok lainnya.
Kesepakatan awal tersebut merupakan yang pertama dari lusinan kesepakatan penurunan tarif yang Trump coba capai dalam beberapa minggu mendatang setelah kebijakan pajak impor baru untuk membentuk kembali perdagangan global demi kepentingan AS dan mengecilkan defisit perdagangan barang AS sebesar US$1,2 triliun.
Pemerintahan Trump telah mendapat tekanan dari para investor untuk membuat kesepakatan guna meredakan perang tarifnya setelah kebijakan Trump yang sering kali kacau telah mengacaukan perdagangan global dengan kawan maupun lawan, yang mengancam akan memicu inflasi dan memulai resesi.
Namun, tantangan terbesarnya adalah menyelesaikan embargo perdagangan virtual antara AS dan China, dengan tarif masing-masing sebesar 145% dan 125% di masing-masing pihak.
Para pejabat AS dan China akan mengadakan pembicaraan di Swiss pada hari Sabtu (10/5/2025) besok. Trump mengatakan pembicaraan ini akan bersifat substantif, lebih dari sekadar pemecah kebekuan, dan bahwa ia tahu bahwa tingkat tarif tersebut akan turun.
Kelompok Bisnis Inggris-Amerika menyatakan kekecewaannya karena kesepakatan itu tetap memberlakukan tarif 10% Trump untuk banyak produk, termasuk mobil, yang meningkatkan biaya bagi eksportir Inggris. Mereka berharap kesepakatan itu akan menjadi awal dari integrasi perdagangan AS-Inggris yang lebih dalam, termasuk pada ekonomi digital.
Duta Besar Inggris untuk AS, Peter Mandelson, setuju dan mengatakan kesepakatan itu hanya langkah pertama untuk mengurangi tarif dan hambatan perdagangan antara kedua sekutu.
Sementara itu, Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick menambahkan kesepakatan itu akan memberikan peluang ekspor baru yang potensial bagi produsen Amerika senilai US$5 miliar per tahun. Sementara tarif yang lebih tinggi akan menghasilkan pendapatan tahunan AS sebesar US$6 miliar.
Sumber : Bisnis.com