
Harga emas untuk pertama kalinya menembus level US$4.000 per troy ounce seiring dengan ekspektasi pemangkasan suku bunga Federal Reserve bulan ini serta meningkatnya permintaan aset safe haven di tengah berlanjutnya penutupan (shutdown) pemerintah AS.
Melansir Reuters pada Rabu (8/10/2025), harga emas berjangka AS pengiriman Desember naik 0,7% ke posisi US$4.004,4 per ounce, setelah sempat menyentuh level tertinggi US$4.014,6.
Sementara itu, harga emas di pasar spot naik 0,6% menjadi US$3.985,82 per ounce, setelah sempat mencatatkan rekor tertinggi sepanjang masa di US$3.990,85.
Sebagai informasi, pasar utama emas spot berada di London melalui over-the-counter (OTC) market yang menjadi tolok ukur harga global.
“Aliran dana ke emas sebagai aset safe haven terus berlanjut, sebagian dipicu oleh shutdown pemerintah AS yang belum ada tanda penyelesaian dalam waktu dekat. Permintaan emas masih cukup solid,” ujar Peter Grant, Wakil Presiden sekaligus Senior Metals Strategist di Zaner Metals.
Sepanjang tahun ini, harga emas sudah melonjak 51%. Reli tersebut dipicu oleh kombinasi faktor, mulai dari ekspektasi pemangkasan suku bunga, ketidakpastian politik dan ekonomi global, pembelian agresif bank sentral, arus masuk ke ETF emas, serta pelemahan dolar AS.
Shutdown pemerintah AS kini memasuki hari ketujuh. Kondisi tersebut menunda publikasi sejumlah indikator ekonomi utama, sehingga investor terpaksa mengandalkan data sekunder nonpemerintah untuk memprediksi arah kebijakan suku bunga The Fed.
Pasar saat ini memperkirakan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin dalam rapat Fed bulan ini, dengan tambahan pemangkasan 25 bps lagi pada Desember.
Di sisi lain, gejolak politik di Prancis dan Jepang masih menekan pasar obligasi dan mata uang untuk hari kedua.
Sementara itu, data Bank Sentral China menunjukkan Negeri Tirai Bambu kembali menambah cadangan emas pada September 2025, menandai pembelian selama 11 bulan berturut-turut.
Goldman Sachs juga menaikkan proyeksi harga emas Desember 2026 menjadi US$4.900 per ounce dari sebelumnya US$4.300, dengan alasan derasnya aliran dana ke ETF emas di Barat dan potensi pembelian lebih lanjut oleh bank sentral.
Untuk logam mulia lainnya, harga perak spot turun 1,4% ke US$47,86 per ounce, platinum melemah 0,5% ke US$1.617,41, sementara palladium menguat 2,1% ke US$1.347,52.
Sumber: market.bisnis.com