Emiten Prajogo Pangestu PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN) kembali menawarkan instrumen utang melalui Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2025 dengan jumlah pokok Rp1,35 triliun. Penerbitan ini merupakan bagian dari skema penawaran umum berkelanjutan dengan target total Rp2 triliun.

Mengutip prospektusnya, obligasi tersebut terbagi menjadi dua seri. Seri A ditawarkan senilai Rp1,16 triliun dengan tenor lima tahun dan kupon tetap 8,50% per tahun, sementara Seri B bernilai Rp187,64 miliar dengan tenor tujuh tahun dan kupon tetap 9,00% per tahun. Pembayaran pokok akan dilakukan secara bullet payment pada saat jatuh tempo, dengan bunga yang dibayarkan setiap tiga bulan mulai Januari 2026.

Selain obligasi, perseroan juga menerbitkan Sukuk Wakalah Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2025 senilai Rp650 miliar. Instrumen ini juga terbagi dua seri, masing-masing dengan jangka waktu lima tahun dan tujuh tahun, serta imbal hasil wakalah ekuivalen 8,50% dan 9,00% per tahun. Pembayaran imbal hasil dilakukan setiap tiga bulan, sedangkan pelunasan dana modal investasi akan dilakukan penuh di akhir tenor.

Hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menunjukkan obligasi perseroan mendapatkan peringkat idA (Single A), sementara sukuk wakalah memperoleh peringkat idA(sy). Rating tersebut mencerminkan kapasitas yang memadai dari perseroan untuk memenuhi kewajiban finansial jangka panjang, meski masih menghadapi sensitivitas terhadap kondisi bisnis batu bara dan ketergantungan pada entitas anak.

Dana hasil penerbitan obligasi dan sukuk seluruhnya akan disalurkan kepada perusahaan anak, PT Mitra Tambang Utama (MUTU), untuk mendukung kebutuhan modal kerja. Alokasi penggunaan dana mencakup biaya kontraktor, pemasok, tenaga kerja, hingga beban operasional lainnya. Pencairan pinjaman dan pembiayaan akan dilakukan segera setelah dana hasil emisi diterima.

Dari sisi kinerja, hingga semester I/2025 perseroan membukukan pendapatan US$462,12 juta atau tumbuh 49,22% secara tahunan. Namun, laba bersih anjlok 91,57% menjadi hanya US$2,79 juta, seiring lonjakan beban pokok pendapatan terutama terkait aktivitas pertambangan dan pengangkutan batu bara. Kondisi ini menekan margin laba bersih menjadi 0,6%.

Meski demikian, total aset CUAN per Juni 2025 meningkat signifikan menjadi US$2,13 miliar dari US$1,77 miliar pada akhir 2024. Kenaikan ini didorong pertumbuhan aset tidak lancar, termasuk investasi strategis pada entitas anak. Sementara itu, total liabilitas juga naik menjadi US$1,57 miliar, mencerminkan ekspansi pembiayaan untuk menopang operasional.

Pefindo menekankan risiko utama yang dihadapi perseroan adalah tingginya ketergantungan pada kinerja perusahaan anak. Di sisi lain, investor juga perlu mencermati risiko likuiditas obligasi dan sukuk yang umumnya ditujukan untuk investasi jangka panjang. Kendati begitu, dukungan struktur bisnis dan peringkat investasi “idA” menjadi faktor pendukung minat pasar terhadap instrumen ini.

Jadwal Pelaksanaan Penawaran Umum CUAN 2025

  • Tanggal Efektif: 26 Juni 2025
  • Masa Penawaran Umum: 20–21 Oktober 2025
  • Tanggal Penjatahan: 22 Oktober 2025
  • Pengembalian Uang Pemesanan: 24 Oktober 2025
  • Distribusi Obligasi & Sukuk secara elektronik: 24 Oktober 2025
  • Pencatatan di BEI: 27 Oktober 2025

Sumber: market.bisnis.com