
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA) melaporkan penurunan kinerja laba bersih pada paruh pertama 2025 akibat melemahnya kontribusi bisnis batu bara serta hilangnya beberapa pos pendapatan.
Berdasarkan laporan keuangan akhir Juni 2025, DSSA membukukan laba bersih sebesar US$97,08 juta pada semester I/2025. Perolehan ini turun 48,88% dibandingkan laba tahun sebelumnya yang mencapai US$189,92 juta.
Penurunan laba bersih emiten Grup Sinar Mas ini sejalan dengan kinerja pendapatan yang terkoreksi 13% secara tahunan (year on year/YoY) menjadi US$1,32 miliar.
Secara rinci, pendapatan utama dari pertambangan dan perdagangan batu bara tercatat US$1,18 miliar atau turun 15,76% YoY dari US$1.4 miliar. Segmen ini menjadi penekan utama karena porsinya mendominasi kontribusi pendapatan.
Selain batu bara, segmen penyediaan tenaga uap dan listrik yang tahun lalu masih menyumbang US$9,73 juta sudah tidak lagi tercatat pada Semester I/2025. Hilangnya kontribusi segmen ini turut membebani pendapatan perseroan.
Adapun beberapa segmen lain mencatatkan pertumbuhan, seperti penyediaan TV kabel, internet, dan teknologi yang meningkat 50,38% YoY menjadi US$96,25 juta, perdagangan bersih naik tipis 0,22% YoY menjadi US$45,74 juta.
Sementara itu, segmen energi terbarukan kini mulai menyumbang US$75.611 dan segmen lain-lain menorehkan kenaikan 174,16% YoY menjadi US$601.260.
Di tengah penurunan pendapatan, beban pokok DSSA naik sebesar 1,63% menjadi US$843,34 juta. Hal ini pun membuat laba kotor perseroan terkoreksi 30,58% YoY dari posisi US$690,91 juta menjadi US$479,65 juta pada semester I/2025.
Penurunan juga diperlihatkan pos kas setara kas yang tercatat mencapai US$442,45 juta hingga paruh pertama atau melemah 48,85% dari periode sama tahun lalu.
Di lantai Bursa Efek Indonesia (BEI), saham DSSA ditutup melemah tipis 0,02% ke Rp103.000 pada perdagangan hari ini. Kendati demikian, harga saham itu mencerminkan kenaikan 178,38% sejak awal tahun atau year to date.
Sumber: market.bisnis.com