JAKARTA – Harga kontrak Crude Palm Oil (CPO) di Bursa Malaysia Derivatives (BMD) ditutup menguat lagi pada Rabu (23/7/2025). Kenaikan itu karena kenaikan harga minyak kedelai dan penurunan produksi CPO di Indonesia.

Berdasarkan data BMD pada penutupan Rabu (23/6/2025), kontrak berjangka CPO untuk Agustus 2025 naik 48 Ringgit Malaysia menjadi 4.244 Ringgit Malaysia per ton. Untuk kontrak berjangka CPO September 2025 meningkat 52 Ringgit Malaysia menjadi 4.298 Ringgit Malaysia per ton.

Sementara itu, kontrak berjangka CPO Oktober 2025 melesat 51 Ringgit Malaysia di 4.315 Ringgit Malaysia per ton. Kontrak berjangka CPO November 2025 terkerek 49 Ringgit Malaysia di 4.320 Ringgit Malaysia per ton.

Sedangkan kontrak berjangka CPO Desember 2025 menguat 47 Ringgit Malaysia menjadi 4.317 Ringgit Malaysia per ton. Kontrak berjangka CPO Januari 2026 melesat 51 Ringgit Malaysia menjadi 4.313 Ringgit Malaysia per ton.

Dikutip dari Bernama, analis dan trader minyak sawit David Ng mengatakan, sentimen pasar didorong didorong oleh kenaikan harga minyak kedelai, yang merupakan pesaing utama CPO di pasar minyak nabati global, turut menopang pergerakan harga sawit.

Ng mengatakan, penurunan produksi CPO di Indonesia juga turut mengangkat sentimen pasar hari ini. Hal ini memperkuat ekspektasi pasar akan pasokan yang lebih ketat dalam waktu dekat.

“Kami melihat harga CPO saat ini berada di support 4.250 Ringgit Malaysia, dengan resistance di 4.400 Ringgit Malaysia,” ujar Ng.

Sumber : investor.id