
Saham emiten yang terafiliasi dengan Sugianto Kusuma alias Aguan, PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI), ambles hingga sentuh Auto Reject Bawah (ARB). Antrean jual hingga puluhan miliar pun menumpuk imbas ARB saham PANI.
Saham PANI segera ambles 2.750 poin atau setara dengan kejatuhan 19,89% ke level Rp11.075/saham pada penutupan perdagangan hari ini, Kamis (23/1/2025).
Saham PANI sebelumnya tersengat kabar dan pemberitaan pagar laut Tangerang, melalui PT Cahaya Inti Sentosa dan PT Intan Agung Makmur merupakan dua Perusahaan yang memegang Hak Guna Bangunan (HGB) di wilayah pagar laut Tangerang, Banten.
Dalam kondisi normal, ARB di fraksi harga lebih dari Rp5.000/saham adalah saat saham mengalami penurunan mencapai 20%.
Antrean jual terbanyak ada di level Rp11.075/saham atas 18.446 lot saham PANI. Artinya, antrean jual saham PANI menumpuk hingga menyentuh Rp20,42 miliar.

Nilai transaksi saham PANI terbilang jumbo mencapai Rp761 miliar usai sebanyak 62 juta saham ditransaksikan. Frekuensi yang terjadi sebanyak 58 ribu kali diperjualbelikan.
Seperti yang diwartakan sebelumnya, PT Cahaya Inti Sentosa dan PT Intan Agung Makmur merupakan dua perusahaan yang memegang hak guna bangunan (HGB) di wilayah pagar laut Tangerang, Banten.
Cahaya Inti Sentosa dan Intan Agung makmur disebut-sebut terafiliasi dengan Agung Sedayu Group milik pengusaha properti Sugianto Kusuma alias Aguan.
Berdasarkan penelusuran Bloomberg Technoz melalui data Ditejen AHU, Rabu (22/1/2025), PT Agung Sedayu memiliki 300 saham Cahaya Inti Sentosa senilai Rp300 juta.
Nama pemegang saham lainnya adalah, PT Tunas Mekar Jaya dengan jumlah dan nilai kepemilikan yang sama.
Sementara, PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) menjadi pemegang saham terbesar, sebanyak 88.500 saham senilai Rp88,5 miliar.
Berdasarkan keterangan Menteri ATR/BPN Nusron Wahid, Cahaya Inti Sentosa menguasai 20 bidang melalui HGB yang dimilikinya. Sementara, Intan Agung Makmur menguasai 234 bidang.
Pemegang saham Intan Agung Makmur adalah PT Kusuma Anugrah Abadi dan Inti Indah Raya dengan kepemilikan masing-masing senilai Rp2,5 miliar.
Sumber : bloombergtechnoz