Entitas usaha PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), PT Adaro Andalan Indonesia (AAI), memastikan akan membagikan dividen tak lama setelah initial public offering (IPO).

Berdasarkan prospektus, Kamis (14/11/2024), Adaro Andalan Indonesia (AAI), yang nanti akan mencatatkan sahamnya dengan kode AADI, akan mengalokasikan minimal 45% dari laba bersih untuk pembagian dividen. Pembagian rencananya mulai dibagikan pada tahun buku 2025. Artinya, pemegang saham AAI akan mendapat dividen paling lambat pada 2026.

Namun, tentu pembagian dividen mempertimbangkan sejumlah faktor. Pertama, hasil operasi, arus kas, kecukupan modal dan kondisi keuangan dari perusahaan dan entitas anak dalam rangka mencapai tingkat pertumbuhan yang optimal di masa yang akan datang.

Kedua, kewajiban pemenuhan pembentukan dana cadangan. Ketiga, memperhatikan kewajiban perusahaan dan anak usaha berdasarkan perjanjian-perjanjian dengan pihak ketiga, termasuk kreditur. Keempat, memperhatikan kepatuhan pada hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan persetujuan dari RUPS. Terakhir, faktor lain yang dianggap relevan oleh perusahaan.

AAI juga mempertimbangkan pembagian dividen interim. Pembagian ini bisa dilakukan selama jumlah kekayaan bersih perseroan terbatas tersebut tidak menjadi lebih kecil daripada jumlah modal ditempatkan dan disetor ditambah dengan cadangan wajib.

Pembagian dividen interim juga hanya memungkinkan jika tidak mengganggu atau menyebabkan perusahaan tak mampu memenuhi kewajiban kepada kreditur hingga mengganggu kegiatan usaha. Dividen interim dapat dibayarkan berdasarkan keputusan direksi setelah mendapatkan persetujuan dari dewan komisaris. Apabila setelah tahun buku terakhir perusahaan menderita kerugian, maka pemegang saham akan mengembalikan dividen yang diterima kepada AAI.

Rajin Bagikan Dividen

AAI bisa dibilang menjadi salah satu entitas usaha ADRO milik pengusaha Boy Thohir yang paling menguntungkan. Hal ini setidaknya tercermin dari posisi AAI yang rajin bagikan dividen selama beberapa periode terakhir. Pada periode 30 Juni 2024, AAI membagikan dividen sebesar US$2,61 miliar. Angka ini setara sekitar Rp42,83 triliun jika menggunakan asumsi kurs sepanjang Juni yang ada di kisaran Rp16.400/dolar AS. Pada 31 Desember 2023, AAI membagikan dividen senilai US$910,85 juta. Sementara, pembagian dividen pada akhir Desember 2022 dan 2021 masing-masing US$1,64 miliar dan US$860,26 juta.

Jadwal IPO AAI

AAI akan menawarkan sebanyak-banyaknya 778,69 juta saham biasa dalam aksi korporasi yang menjadi bagian dari rencana divestasi perusahaan oleh Adaro Energy (ADRO)ini. Jumlah ini setara 10% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Nilai nominal saham AAI sebesar Rp3.125/saham. Sementara, harga penawaran ditetapkan pada rentang Rp4.590/saham hingga Rp5.900/saham. Sehingga, AAI akan memperoleh dana segar sebanyak-banyaknya Rp4,59 triliun. Seluruh dana hasil dari penawaran umum perdana saham, setelah dikurangi biaya-biaya Emisi, akan digunakan untuk:

  • Sekitar 40% akan digunakan untuk keperluan pemberian pinjaman oleh perseroan kepada perusahaan anak, yaitu PT Maritim Barito Perkasa (MBP), untuk kegiatan investasi dan kegiatan korporasi lainnya yang mendukung peningkatan aktivitas operasional MBP seiring dengan meningkatnya produksi batu bara grup Perseroan.
  • Sekitar 15% akan digunakan oleh Perseroan untuk pembayaran kembali atas sebagian pinjaman berdasarkan Perjanjian Pinjaman tanggal 3 Mei 2024 dengan AI
  • Sisanya akan digunakan oleh Perseroan untuk pembayaran kembali kepada ADRO atas sebagian pokok atas pinjaman berdasarkan Perjanjian Pinjaman tanggal 24 Juni 2024.

Adapun jadwal IPO AAI adalah sebagai berikut.

  • Masa penawaran awal: 12-18 November 2024
  • Tanggal efektif: Rp26 November 2024
  • Masa penawaran umum: 23 November-3 Desember 2024
  • Tanggal penjatahan: 3 Desember 2024
  • Tanggal distribusi saham secara elektronik: 4 Desember 2024
  • Listing di BEI: 5 Desember 2024.

Sumber : Bloomberg Technoz